PWMU.CO – Siswa Spemdalas mengikuti kegiatan Munaqoaah Ibadah dengan materi praktik wudhu dan doa setelah wudhu, praktik shalat dan doanya, Senin – Selasa (13-14/12/21).

Kepala SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Fony Libriastuti MSi menyampaikan kegiatan munaqosyah ibadah kali ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab sekolah terhadap kebenaran dan ketepatan bacaan serta gerakan wudhu dan sholat siswa.

“Yang dihisab pertama kali adalah terkait shalat kita saat di dunia,” jelasnya.

Semoga, harapannya, siswa selalu istiqomah dalam melakukan ibadah wajib mereka. Terbiasa dimulai dari usia dini dan terus dijalankan sampai mereka tua.  Terpenting adalah dapat mengajarkan kepada orang-orang di sekitar.

Kehidupan Dunia dan Akhirat

Waka Pengembangan dan Pembiasaan Karakter (PPK), Rohmawati MPd menyampaikan munaqosyah ibadah dilaksanakan untuk memastikan kembali ibadah wudhu dan shalat anak-anak sebagi ibadah mahdhoh yg sangat penting dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.

“Apa sudah sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah dan tertulis dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM),” jelasnya.

Sholat, lanjutnya, adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah kelak di yaumil hisab. Generasi Para Juara Spemdalas terus memperbaiki ibadah dengan kegiatan ini.

Bahan Evaluasi

Koordinator Pembiasaan Muhammad Nor Hasan SPd menyampaikan teknis pelaksanaan munaqosyah ibadah dilakukan 2 hari, tanggal 13 dan 14 Desember 2021. Hari pertama fokus wudhu dan hari kedua fokus shalat.

“Agar lebih maksimal panitia juga mengundang beberapa guru dari SD Muhammadiyah 1 GKB, SD Muhammadiyah 2 GKB, dan SMA Muhammadiyah 10 GKB sebagai tim penguji di kelas IX”, jelasnya.

Munaqosah ini, sambungnya, tidak hanya sebatas untuk pada pada penilaian saja, tetapi juga sebagai bahan evaluasi untuk siswa agar lebih peduli lagi terhadap ibadahnya.

Maka, dari itu, tekannya, ketika munaqosah berlangsung, kami sangat memperhatikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta. Setelah itu, dilakukan perbaikan dan pembinaan agar kesalahan tadi tidak terjadi lagi ketika melakukan wudhu atau shalat yang sebenarnya.

“Pascamunaqosah, kami selaku koorbid pembiasaan juga bersama dengan guru yang lain juga mengingatkan peserta agar munaqosah itu benar-benar bermakna,” paparnya. (*)