
ECT 2025 menegaskan komitmen mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap berbahasa asing, tetapi juga memiliki kepribadian kuat, siap bersaing di kancah global, dan tetap berpijak pada kearifan lokal.
Sebanyak 13 siswa International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik didampingi dua guru mengikuti International English Community Trip (ECT) 2025 ke Bangkok, Thailand. Program ini menjadi bagian dari inovasi pembelajaran bahasa asing berbasis pengalaman langsung dan konteks global.
Kegiatan berlangsung selama 5 hari 4 malam, dimulai Ahad, 25 Mei 2025 dengan keberangkatan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura untuk transit, sebelum akhirnya mendarat di Bangkok keesokan harinya.
Ketua Pelaksana dari PBS Language Center Spemdalas Dina Hanif Mufidah, M.Pd. menjelaskan program ini dirancang sebagai ajang praktik berbahasa Inggris dalam situasi nyata, tidak hanya di ruang kelas.
“Kami ingin siswa tidak hanya belajar grammar, tetapi juga memahami fungsi bahasa Inggris sebagai alat komunikasi lintas budaya. Mereka ditantang untuk menggunakan bahasa Inggris selama perjalanan dan berinteraksi langsung dalam suasana internasional,” ujarnya.
Dia menuturkan, selama di Bangkok, peserta menjalani tiga agenda utama yang mengedepankan pembelajaran interaktif dan kolaboratif. Pertama, presentasi dan Workshop di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB).
“Siswa Spemdalas tampil membawakan presentasi bertema Damar Kurung: The Traditional Storytelling Lantern from Gresik. Setelah sesi presentasi, mereka berdiskusi dan mengikuti mini workshop pembuatan damar kurung bersama siswa SIB, dilanjutkan materi pembelajaran dari pihak tuan rumah,” jelasnya.
Kedua, acara One Day Thai Language and Culture Workshop di TGBC. Para peserta mendapat pengenalan bahasa dan budaya Thailand melalui lokakarya satu hari penuh di Thai Global Business Administration College (TGBC). Kegiatan ini memperluas wawasan peserta terhadap keberagaman budaya di Asia Tenggara.
Ketiga, City Tour dan English Group City Vlogging. Sambil menikmati keindahan Kota Bangkok, peserta diberi tantangan membuat English City Vlog—video pendek yang mendokumentasikan kegiatan mereka dalam Bahasa Inggris. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan keterampilan komunikasi, tetapi juga membentuk kerja sama tim dan kepercayaan diri.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Jamilah, S.Si., M.Pd. yang juga mendampingi kegiatan ini, menyampaikan harapannya terhadap program ECT 2025.
“Ini bukan sekadar perjalanan, tapi latihan hidup. Anak-anak belajar beradaptasi, menghargai perbedaan, dan tetap menjaga identitas serta nilai-nilai luhur yang mereka bawa dari rumah,” katanya.
Dia berharap melalui ECT 2025, Spemdalas menegaskan komitmennya mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap berbahasa asing, tetapi juga memiliki kepribadian kuat, siap bersaing di kancah global, dan tetap berpijak pada kearifan lokal.
Salah satu peserta, siswa kelas VIII ICP 2 Hasya Kirana Devi Putri Sujono berharap bisa mengikuti kegiatan ECT 2025 di Bangkok bisa menambah kemampuan public speaking.
“Saya bisa menambah teman dari luar negeri, bahasa Inggris saya makin lancar dan bagus, menambah rasa kemandirian saya, dan menambah kemampuan public speaking saya,” akunya.
Hal serupa juga disampaikan siswa kelas VIII ICP 1 Kenzo Tede Alexandre. Dia berharap dengan mengikuti kegiatan di Bangkok ini memberi pengetahuan dan pengalaman baru tentang Bangkok. “Serta memberi saya lebih percaya diri untuk menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing,” ungkapnya. (#)
Penyunting Ichwan Arif.
Recent Comments